Dari namanya, dapat diketahui bahwa sosiolinguistik adalah suatu ilmu yang berkaitan dengan sosiologi dan linguistik.
Sosio tentang masyarakat sedangkan linguistik tentang bahasa.
Jadi sosiolinguistik adalah ilmu mengenai bahasa yang disangkutkan dengan suatu keadaan/kondisi masyarakat dan lingkungannya.
Bila dibandingkan dengan ilmu-ilmu sosial yang lain seperti geografi,
ekonomi, akuntansi, sejarah, dan lain-lain), sosiolinguistik bisa
dibilang masih baru.
Menurut Haliday (1970 dalam Sumarsono), sosiolinguistik disebut pula linguistik institusional.
Sementara itu, Fishman (1972 dalam Sumarsono, 2011) pun menambahkan sosiologi bahasa dan sosiolinguistik memiliki suatu hakikat yang sama.
University of California di Los Angeles adalah tempat pertama berlangsungnya konferensi sosiolinguistik pada tahun 1964. Dalam konferensi itu, dirumuskan tujuh dimensi/bagian/lahan dalam sebuah penelitian sosiolinguistik. Tujuh dimensi/bagian/lahan tersebut adalah di bawah ini (Dittmar, 1976: 128 dalam Chair 2010: 5).
- identitas sosial dari penutur
- identitas sosial dari pendengar yang terlibat dalam proses komunikasi
- tingaktan variasi dan ragam linguistik
- penerapan praktis dari penelitian sosiolingusitik
- lingkungan sosial tempat peristiwa tutur terjadi
- analisis sinkronik dan diakronik dari dialek-dialek sosial
- penilaian sosial yang berbeda oleh penutur akan perilaku bentuk-betuk ujaran
Identitas secara sosial dari seorang pembicara bisa diidentifikasi melalui pertanyaan: apa dan siapa pembicara itu, ditambah dengan bagaimana hubungan ia dengan lawan bicaranya. Oleh karena itu, identitas pembicara bisa saja berupa anggota keluarga, seperti ibunda, ayahanda, kakak laki-laki, adik perempuan, keponakan, sepupu, dan lainnya. Identitas tersebut dapat berubah menjadi sahabat dekat/karib, anak buah, majikan, tetangga, ketua RT, ketua geng, dan lain-lain. Dengan demikian, identitas si pembicara bisa memberikan pengaruh terhadap kode-kode untuk berkomunikasi.
Lingkungan masyarakat merupakan lokasi terjadinya tindak bicara, bisa di luar rumah ataupun di dalam rumah. Tempat itu dapat memberikan pengaruh mengenai apa saja kode yang mesti digunakan dan gaya apa yang mesti dilakukan ketika berbicara.
Contoh sederhana, di stadion, kita bisa sepuasnya berteriak kencang. Di bengkel yang dipenuhi dengan suara mesin pun begitu. Hal tersebut disebabkan untuk memperjelas suara kepada pendengar. Sebaliknya, di tempat-tempat tertentu, seperti mesjid dan perpustakaan biasanya lebih hening dan tertib.
Penggambaran pola-pola dialek sosial pada masa dulu, sekarang, ataupun tertentu tidak terbatas.Gambaran tersebut dapat diperoleh dari analisis diakronik dan sinkronik.
Apa guna dari dialek sosial?
Umumnya, dialek digunakan si pembicara selayaknya menunjukkan kelas mereka dalam strata sosial.
Pemberian nila sosial itu beragam dari si pembicara kepada aneka bentuk perilaku dalam ujaran.
Apa maksudnya?
Maksudnya adalah tiap pembicara memiliki strata sosial tertentu di lingkungannya.
Nah, karena hal itu, seseorang memiliki pemberian nilai individual yang bisa sama maupun berbeda. Apabila tidak terlalu sama/berbeda jauh, artinya strata sosialnya masih dekat pada bentuk perilaku perilaku ujaran mereka.
Mengap level dari lingusistik, seperti variasi dapat terjadi?
Hal itu terjadi akibat hal0hal di bawah ini.
- keheterogenan petutur suatu kelompok sosial
- terdapar beragam dampak sosial-politik dalam bahasa
- hadirnya level kesempurnaan untuk kode
Dengan begitu, bahasa mengalami variasi.
Hal penting yang perlu diingat adala: tiap variasi baik itu dialek, ragam, maupun varietas, mereka memiliki fungsi tersendiri dalam masyarakat.
Aplikasi praktis dari sebuah kajian penelitian sosiolinguistik adalah hal yang membahas kegunaan penelitian itu sendiri untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang bersifat praktis dalam lingkungan sosial. Contohnya adalah sebagai berikut ini.
- penerjemahan bahasa
- penyelesaian masalah sosial gara-gara bahasa
- pembakuan bahasa
- pembelajaran bahasa
Tujuh ruang mengenai sosiolinguistik ini sudah baik, dapat dikatakan ideal secara umum.
EmoticonEmoticon