STRATEGI DICTOGLOS DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK


Dalam pembelajaran menyimak dengan strategi ini, guru membacakan sebuah wacana singkat kepada siswa dengan kecepatan normal dan siswa diminta menuliskan kata sebanyak yang mereka mampu. Mereka kemudian bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil untuk merekonstruksi wacana dengan mendasarkan kepada serpihan-serpihan yang telah mereka tulis. Strategi ini mirip dengan metode dikte tradisional, walaupun hanya bersifat superfisial. Ada empat tahap dalam teknik dictoglos ini.

1) Persiapan. Pada tahap ini, guru mempersiapkan siswa menghadapi teks yang akan mereka dengar dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mendiskusikan gambar stimulus, dengan membahas kosakata, dengan meyakinkan bahwa siswa tahu apa yang harus dilakukan, dan dengan meyakinkan bahwa siswa ada pada kelompok yang sesuai.


2) Dikte. Siswa mendengarkan dikte dua kali. Pertama, mereka hanya mendengar dan mendapatkan gambaran umum teks tersebut. Kedua, mereka membuat catatan, dengan dimotivasi hanya untuk mencatat kata-kata isi yang nantinya akan membantu mereka merekonstruksi teks. Untuk alasan konsistensi, lebih baik siswa mendengarkan teks tersebut melalui tape-recorder bukan dari teks bacaan guru.


3) Rekonstruksi. Pada akhir dikte, siswa mengumpulkan catatan-catatan dan menyusun kembali teks versi mereka. Selama tahap ini perlu diingat bahwa guru tidak memberikan masukan bahasa kepada siswa.


4) Analisis dan koreksi. Ada berbagai cara untuk menangani tahap ini. Pertama, setiap teks versi siswa bisa ditulis pada papan tulis atau ditayangkan melalui overhead proyektor (OHP). Kedua, teks bisa diperbanyak dan dibagi-bagikan kepada semua siswa. Ketiga, siswa bisa membandingkan versi mereka dengan teks asli, kalimat demi kalimat.


Strategi dictoglos ini bisa menjadi jembatan yang berguna antara menyimak buttom-up dan top-down. 


Dalam kasus pertama, pembelajar terutama berurusan dengan bagaimana mengenali unsur-unsur individual di dalam teks (strategi buttom-up). Namun, selama diskusi kelompok kecil, beberapa atau semua strategi top-down mungkin disertakan. Pada strategi ini, pembelajar akan mengintegrasikan pengetahuan “dalam kepala” atau background knowledge mereka.


EmoticonEmoticon