Strategi dictoglos mampu memanfaatkan prinsip bahwa dua kepala
selalu lebih baik daripada satu kepala. Siswa mampu mengumpulkan dan
memanfaatkan sumber-sumber, bahkan untuk siswa yang tergolong low-level. Dengan
bekerja sama, siswa akan mampu melakukan sesuatu di atas kompetensi mereka yang
sebenarnya.
Tentu saja, pembelajaran menyimak ini tidak harus mendominasi seluruh waktu
dalam suatu tatap muka. Ia bisa diintegrasikan dalam pelajaran apa pun. Tahap
pemanasan merupakan tahap yang paling cocok dan menyediakan cukup kesempatan
untuk aktivitas menyimak ini (Azies dan Alwasilah, 2000).
Melalui
teknik dictoglos ini, pembelajar akan mampu:
1) membuat prediksi-prediksi;
2) membuat inferensi-inferensi tentang hal-hal yang tidak ada di dalam teks;
3) akan mengenali topik teks;
4) akan mengenali jenis teks (apakah naratif, deskriptif, anekdot, dan
sebagainya); dan
5) akan mengenali berbagai jenis hubungan semantik di dalam teks.
Contoh penerapannya dalam pembelajaran.
Langkah 1. Persiapkanlah sebuah teks bacaan sepanjang satu atau dua
paragraf
Langkah 2. Bagilah siswa atas kelompok-kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 3
atau 5 orang.
Langkah 3. Bacalah teks dengan kecepatan sedang. Instruksikan terlebih
dahulu agar semua siswa menyimak teks yang dibacakan.
Langkah 4. Bacalah teks sekali lagi. Instruksikan agar semua siswa dalam
kelompok mencatat kata-kata yang dapat mereka tangkap
dari teks yang dibacakan.
Langkah 5. Semua kelompok merekonstruksi ulang teks yang dibacakan
berdasarkan kata-kata atau penggalan kalimat yang mereka
dapat dari hasil mencatat bahan simakan.
Langkah 6. Presentasi hasil kerja kelompok.
Home
cara untuk menyimak
contoh penerapan strategi pembelajaran
contoh strategi pembelajaran
manfaat dicoglos
penerapan strategi pembelajaran
teknik pembelajaran menyimak
teknik untuk menyimak
CONTOH PENERAPAN STRATEGI DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK
CONTOH PENERAPAN STRATEGI DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK
Artikel Terkait
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon