Langkah 1. Menjalin Interaksi dengan Siswa
Sebagai kegiatan awal pembelajaran, guru mengarahkan siswa pada situasi siap
memasuki kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini antara lain dapat berupa (1) tanya
jawab singkat mengenai cerita-cerita yang pernah didengar atau dibaca siswa,
dapat juga pembelajaran dimulai dari sebuah kisah film yang diperkirakan dapat
menarik minat siswa pada topik pembelajaran.
Contoh (untuk siswa SMA),
“Anak-anak, Romeo dan Juliet adalah sebuah kisah tragis kehidupan dua anak manusia
yang berakhir dengan kematian. Kisah ini abadi sepanjang zaman. Selalu menarik
untuk diceritakan dan didengar!” “Masih ingat siapa pengarang cerita Romeo dan
Juliet?”
“Hari ini topik kita adalah berbicara (guru menulis topik di papan tulis).
“Indikator yang akan kita capai dalam pembelajaran ini adalah sebagai
berikut....” “Sekarang kita akan membentuk formasi kelas. (guru memberikan
beberapa instruksi)
Langkah 2. Membentuk Formasi Kelas
Formasi kelas yang disarankan dalam pembelajaran bercerita adalah duduk
melingkar. Posisi guru berada di tengah-tengah lingkaran sebagaimana terlihat
pada denah berikut.
Dalam pembelajaran bercerita, disarankan formasi kelas berbentuk melingkar.
Dalam lingkaran itu, guru sebagai pencerita mengambil posisi di tengah lingkaran
atau di tengah-tengah para siswa. Di tengah lingkaran itu, guru harus bebas
bergerak ke setiap sudut. Hanya terdapat sedikit ruang terbuka dalam lingkaran
itu sebagai ‘pintu’ bagi guru masuk di tengah lingkaran. Di tengah lingkaran
sebaiknya diletakkan sebuah kursi karena guru tidak mungkin sepenuhnya
bercerita sambil berdiri. Adakalanya guru juga harus duduk. Akan lebih mantap
lagi jika guru mengambil posisi duduk sesuai dengan tuntutan cerita. Contoh,
“Pangeran itu pun bertitah dari singgasananya yang megah”. Pada penggalan ini
cukup beralasan jika guru mengambil posisi duduk.
Langkah 3. Pemberian Instruksi
Setelah semua siswa duduk dalam formasi melingkar, guru memberikan beberapa
petunjuk sebagai berikut.
1) “Anak-anak! (Bapak atau Ibu) sudah mempersiapkan fotokopi teks cerita
yang akan Bapak/Ibu bacakan sebentar lagi.” (membagikan teks cerita kepada
semua siswa). “Ketika (Bapak atau Ibu) membacakan teks cerita, silakan
anak-anak mengikutinya melalui teks yang sudah Bapak/Ibu bagikan. Penting untuk
diingat, jangan ada yang membaca bersuara ketika Bapak/Ibu membacakan cerita.
“Upayakan perhatian sepenuhnya terpusat pada teks cerita yang dibacakan”.
2) “Setelah pembacaan cerita selesai, setiap siswa (individu) menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut!” (pertanyaan diberikan setelah pembacaan cerita
selesai).
• Tuliskan sisi yang paling menarik dari cerita tersebut!
• Mengapa sisi itu paling menarik menurut pandanganmu!
• Bagaimanakah karakter tokoh utama dalam cerita?
• Apa yang akan Anda lakukan seandainya Anda tokoh utama cerita!
• Tulislah nilai-nilai religius, nilai sosial, nilai budaya, dan nilai moral
yang terdapat dalam cerita!
Langkah 4. Perubahan Formasi Kelas
(perubahan formasi kelas untuk kerja kelompok)
1) Setelah tugas individu diperkirakan selesai dikerjakan oleh siswa (10
menit), langkah berikutnya adalah mengubah formasi kelas dari formasi melingkar
menjadi formasi duduk berkelompok. Dalam kelompok, siswa saling sharing
terhadap tugas yang sudah dikerjakan secara individu tadi dan hasil tugas
individu disatukan menjadi tugas kelompok untuk dipresentasikan.
catatan: pada setiap kelompok jangan ada ketua kelompok. Dalam kelompoknya,
semua siswa adalah anggota kelompok)
2) Presentasi hasil kerja kelompok (dapat berupa menempelkan hasil kerja
kelompok pada dinding kelas atau pada papan tulis, dan seorang siswa mewakili
kelompoknya mempresentasikan hasil kerja kelompok yang sudah ditempelkan)
3) Diskusi pleno
4) Pemberian penguatan, penyimpulan hasil pembelajaran, dan penentuan batas-batas
tugas.
Langkah 5. Penulisan Refleksi Pembelajaran
1) Meminta semua siswa menulis refleksi terhadap pembelajaran sebagai salah
satu dokumen portofolio.
2) Jika waktu masih memungkinkan, mintalah salah seorang siswa membacakan
refleksinya dan berilah komentar.
Contoh Refleksi (Asrul Fuadi, kelas II SMP Negeri Antara)
Pembelajaran hari ini berbeda. Selama menjadi siswa, baru hari ini saya
mengikuti pelajaran yang suasananya lain dari biasa. Sungguh sangat
menyenangkan. Ini sudah 13.30 WIB, tetapi saya belum merasa lelah dan belum
merasa lapar. Waktu kerja kelompok tadi memang agak repot. Semua teman dalam
kelompok saya mempertahankan ide masing-masing. Hasilnya, kelompok kami adalah
yang paling terakhir siap menyelesaikan tugas. Tapi alhamdulillah walaupun ada
sedikit ketegangan, tugas kami selesai juga.
Komentar guru (ditulis di bagian bawah refleksi siswa)
• Saya memang berharap pembelajaran hari ini bermakna bagi siswa.
• Kerja sama dalam kelompok memang tidak mudah. Kita harus membiasakan diri
mendengarkan gagasan orang lain karena setiap orang mempunyai gagasan, dan itu
patut dihargai. Saling menghargai inilah sebetulnya salah satu tujuan kerja
kelompok.
Home
cara mengajarkan cerita
cara pembelajaran bercerita
contoh pembelajaran bercerita
langkah-langkah pembelajaran bercerita
pembelajaran
tahap-tahap pembelajaran bercerita
teknik pembelajaran bercerita
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERCERITA
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERCERITA
Artikel Terkait
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar so far
ada daftar rujukannya?
EmoticonEmoticon