TIPS UNTUK PEMBELAJARAN BERCERITA

TIPS UNTUK PEMBELAJARAN BERCERITA


Cerita adalah hasil karya sastra yang di dalamnya terdapat kenikmatan dan kesenangan bagi pengarang yang telah menyusun dan mengarangnya, pendongeng yang menyampaikannya, dan penyimak yang menyimaknya. 

Cerita adalah seni. Seni memberi pengaruh, baik pada jiwa orang dewasa maupun anak-anak, karena ia dapat mengasah rasa dan akal. Seni yang disajikan untuk anak-anak haruslah berbeda, baik kualitas, kuantitas, gaya bahasa, maupun metode penyampaiannya dari orang dewasa.

Dalam pembelajaran bercerita, agar sebuah cerita memberikan makna dalam pembelajaran, seorang guru bahasa mestinya mampu memilih teks cerita yang bermakna. Pemilihan teks cerita tentunya disesuaikan dengan tuntutan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasat sebagaimana tertera dalam silabus.


Untuk Standar Kompetensi "Mendengarkan pembacaan cerita rakyat" dengan Kompetensi Dasar "Menemukan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat", guru dapat memilih cerita rakyat yang bernuansa lokal. Artinya, guru tidak harus selalu memaparkan cerita rakyat yang terdapat dalam buku panduan/buku pegangan pembelajaran.

Sebagai misal, dalam buku panduan/buku pegangan, juga buku teks untuk siswa, tertera cerita rakyat "Timun Emas". Ini tidak selalu berarti guru harus bercerita tentang Timun Emas. Guru dapat saja berkreasi menggali cerita-cerita rakyat yang bernuansa lokal dan dekat dengan kehidupan anak.


EmoticonEmoticon