Strategi pertama dalam pemerolehan
bahasa dengan berpedoman pada: tirulah apa yang dikatakan orang lain. Tiruan
akan digunakan anak terus, meskipun ia sudah dapat sempurna melafalkan bunyi.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa strategi tiruan atau strategi imitasi ini
akan menimbulkan masalah besar. Mungkin ada orang berkata bahwa imitasi adalah
mengatakan sesuatu yang sama seperti yang dikatakan orang lain. Akan tetapi ada
banyak pertanyaan yang harus dijawab berkenaan dengan hal ini.
Ada berbagai ragam peniruan atau
imitasi, yaitu imitasi spontan atau spontaneous imitation, imitasi pemerolehan
atau elicited imitation, imitasi segera atau immediate imitation, imitasi
terlambat delayed imitation dan imitasi dengan perluasan atau imitation with
expansion, reduced imitation.
Strategi kedua dalam pemerolehan
bahasa adalah strategi produktivitas. Produktivitas berarti keefektifan dan
keefisienan dalam pemerolehan bahasa yang berpegang pada pedoman buatlah
sebanyak mungkin dengan bekal yang telah Anda miliki atau Anda peroleh. Produktivitas
adalah ciri utama bahasa. Dengan satu kata seorang anak dapat “bercerita atau
mengatakan” sebanyak mungkin hal. Kata papa misalnya dapat mengandung berbagai
makna bergantung pada situasi dan intonasi.
Strategi ketiga berkaitan dengan
hubungan umpan balik antara produksi ujaran dan responsi. Dengan strategi ini
anak-anak dihadapkan pada pedoman: hasilkanlah ujaran dan lihatlah bagaimana
orang lain memberi responsi. Stategi produktif bersifat “sosial” dalam
pengertian bahwa strategi tersebut dapat meningkatkan interaksi dengan orang
lain dan sementara itu bersifat “kognitif” juga. Hal itu dapat memberikan umpan
balik kepada pelajar mengenai ekspresinya sendiri terhadap makna dan juga
memberinya sampel yang lebih banyak, yaitu sampel bahasa untuk digarap atau
dikerjakan.
EmoticonEmoticon