Proses anak mulai mengenal
komunikasi dengan lingkungannya secara verbal disebut dengan pemerolehan bahasa
anak. Pemerolehan bahasa pertama (B1) terjadi bila anak yang sejak semula tanpa
bahasa kini telah memperoleh satu bahasa.
Pemerolehan bahasa anak-anak dapat
dikatakan mempunyai ciri kesinambungan, memiliki suatu rangkaian kesatuan, yang
bergerak dari ucapan satu kata sederhana menuju gabungan kata yang lebih rumit.
Ada dua pengertian mengenai
pemerolehan bahasa. Pertama, pemerolehan bahasa mempunyai permulaan yang
mendadak, tiba-tiba. Kedua, pemerolehan bahasa memiliki suatu permulaan yang
gradual yang muncul dari prestasi-prestasi motorik, sosial, dan kognitif
pralinguistik.
Pemerolehan bahasa pertama (B1)
sangat erat hubungannya dengan perkembangan kognitif yakni pertama, jika anak
dapat menghasilkan ucapan-ucapan yang berdasar pada tata bahasa yang teratur rapi,
tidaklah secara otomatis mengimplikasikan bahwa anak telah menguasai bahasa
yang bersangkutan dengan baik.
Pemerolehan bahasa pertama erat
sekali kaitannya dengan perkembangan sosial anak dan karenanya juga erat
hubungannya dengan pembentukan identitas sosial. Mempelajari bahasa
pertama merupakan salah satu perkembangan menyeluruh anak menjadi anggota penuh
suatu masyarakat. Bahasa memudahkan anak mengekspresikan gagasan, kemauannya
dengan cara yang benar-benar dapat diterima secara sosial. Bahasa merupakan
media yang dapat digunakan anak untuk memperoleh nilai-nilai budaya, moral,
agama, dan nilai-nilai lain dalam masyarakat.
Sejak dini bayi telah berinteraksi
di dalam lingkungan sosialnya. Seorang ibu seringkali memberi kesempatan kepada
bayi untuk ikut dalam komunikasi sosial dengannya. Kala itulah bayi pertama
kali mengenal sosialisasi, bahwa dunia ini adalah tempat orang saling berbagi
rasa.
Melalui bahasa khusus bahasa
pertama (B1), seorang anak belajar untuk menjadi anggota masyarakat. B1 menjadi
salah satu sarana untuk mengungkapkan perasaan, keinginan, dan pendirian, dalam
bentuk-bentuk bahasa yang dianggap ada. Ia belajar pula bahwa ada bentuk-bentuk
yang tidak dapat diterima anggota masyarakatnya, ia tidak selalu boleh
mengungkapkan perasaannya secara gamblang.
Apabila seorang anak menggunakan
ujaran-ujaran yang bentuknya benar atau gramatikal, belum berarti bahwa ia
telah menguasai B1. Agar seorang anak dapat dianggap telah menguasai B1 ada
beberapa unsur yang penting yang berkaitan dengan perkembangan jiwa dan
kognitif anak itu. Perkembangan nosi-nosi (notion) atau pemahaman seperti
waktu, ruang, modalitas, sebab akibat, dan deiktis merupakan bagian yang
penting dalam perkembangan kognitif penguasaan B1 seorang anak.
EmoticonEmoticon