Linguistik secara umum
dan luas merupakan satu ilmu yang mengkaji bahasa (Bloomfield, 1928: 1). Bahasa
dalam konteks linguistik dipandang sebagai sebuah sistem bunyi yang arbitrer,
konvensional, dan dipergunakan manusia sebagai sarana komunikasi. Hal ini
berarti bahwa linguistik secara umum tidak mengaitkan bahasa dengan fenomena
lain. Bahasa dipandang sebagai bahasa yang memiliki struktur yang khas dan
unik. Munculnya ilmu yang bernama psikolinguistik tidak luput dari perkembangan
kajian linguistik (Kholid A. Harras dan Andika Dutha Bachari, 2009: 1).
Secara etimologis, istilah Psikolinguistik berasal
dari dua kata, yakni Psikologi dan Linguistik. Secara umum, Psikologi sering
didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia dengan cara
mengkaji hakikat stimulus, hakikat respon, dan hakikat proses-proses pikiran
sebelum stimulus atau respon itu terjadi. Pakar Psikologi sekarang ini
cenderung menganggap Psikologi sebagai ilmu yang mengkaji proses berpikir
manusia dan segala manifestasinya yang mengatur manusia itu. Tujuan mengkaji
proses berpikir itu ialah unutk memahami, menjelaskan, dan meramalkan perilaku
manusia (Kholid A. Harras dan Andika Dutha
Bachari, 2009: 1).
EmoticonEmoticon