Psikolinguistik adalah suatu studi
mengenai penggunaan bahasa dan pemerolehan bahasa oleh manusia (Levelt, 1975).
Menurut levelt ada 3 bidang kajian utama psikolinguistik, yaitu: Psikolinguistik
umum merupakan studi tentang bagaimana pengamatan/persepsi orang dewasa
terhadap bahasa dan bagaimana ia memproduksi bahasa. Ada dua cara dalam
persepsi dan produksi persepsi bahasa ini, yakni: secara auditif dan visual.
Persepsi bahasa secara auditif adalah mendengarkan dan persepsi bahasa secara
visual adalah membaca.Dalam produksi bahasa kegiatannya adalah berbicara
(auditif) dan menulis (visual).
Psikolinguistik perkembangan adalah
studi psikologi mengenai perolehan bahasa pada anak-anak dan orang dewasa, baik
perolehan bahasa pertama maupun bahasa kedua. Dalam hal ini dibahas
persoalan-persoalan apa yang dialami seorang anak yang harus belajar dua bahasa
secara bersamaan atau bagaimana seorang anak memperoleh bahasa pertamanya.
Psikolinguistik terapan merupakan
aplikasi dari teori-teori psikolinguistik dalam kehidupan sehari-hari pada
orang dewasa maupun anak-anak, contoh: membahas tentang pengaruh perubahan
ejaan terhadap persepsi kita mengenai ciri visual dari kata-kata,
kesukaran-kesukaran pengucapan, program membaca dan menulis permulaan dan
bantuan/ pengajaran bagi anak-anak yang mengalami keterlambatan dalam
perkembangan bahasa.
Psikolinguistik dan pengajaran
bahasa memang tidak dapat dipisahkan, karena fokus atau tumpuan psikolinguistik
adalah pemerolehan bahasa, di samping pembelajaran bahasa dan pengajaran
bahasa.Oleh sebab itu masalah-masalah dalam pengajaran bahasa, seperti masalah
metode serta kesulitan membaca dan menulis permulaan di sekolah dasar telah
banyak dicoba untuk dipecahkan dalam kajian-kajian psikolinguistik.
Pemerolehan bahasa adalah
proses-proses yang berlaku di dalam otak seorang anak ketika memperoleh bahasa
ibunya. Proses-proses ketika anak sedang memperoleh bahasa ibunya terdiri dari
dua aspek: pertama aspek performance yang terdiri dari aspek-aspek pemahaman
dan pelahiran, kedua aspek kompetensi. Proses-proses pemahaman melibatkan
kemampuan mengamati atau kemampuan mempersepsikan kalimat-kalimat yang didengar
sedangkan proses pelahiran melibatkan kemampuan melahirkan atau mengucapkan
kalimat-kalimat sendiri. Kedua kemampuan ini apabila telah betul-betul dikuasai
seorang anak akan menjadi kemampuan linguistiknya.
EmoticonEmoticon