PEMEROLEHAN DAN PEMBELAJARAN BAHASA



Sejak tahun 1979, dunia pendidikan di Indonesia berkenalan dengan pembedaan antara hasil intruksional berupa kompetensi pembelajar atas pengetahuan dan keterampilan dalam ranah intelektual, emosional, fisik, dan hasil pengiring, serta nilai. Pelajaran yang dapat kita petik dari konsep ini adalah ada sesuatu yang diperoleh siswa dari apa yang diajarkan guru atau dipelajari siswanya. Hal tersebut sejajar dengan munculnya pembedaan antara konsep pembelajaran dan pemerolehan bahasa.
            Istilah pemerolehan terpaut dengan kajian psikolinguisti ketika kita berbicara mengenai seseorang dengan bahasa ibunya. Dengan beberapa pertimbangan, istilah pertma dipakai utuk belajar B2 dan istilah kedua dipakai untuk bahasa ibu (B2). Faktanya, belajar selalu dikaitkan dengan guru, kurikulum, alokasi waktu, dan sebagainya. Sedangkan dalam pemerolehan B1 semua itu tidak ada. Ada fakta lain bahwa dalam memperoleh B1, seseorang dimulai dari nol. Dalam pembelajar B2, pembelajaran sudah memiliki bahasa.
            Pemerolehan bahasa atau akuisisi adalah proses yang berlangsung di dalam otak seseorang ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya. Pemerolehan bahasa biasanya dibedakan dengan pembelajaran bahasa. Pembelajaran bahasa berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu seseorang mempelajari bahasa kedua setelah dia memperoleh bahasa pertamanya. Jadi, pemerolehan bahasa berkenaan dengan bahasa pertama, sedangkan pembelajaran bahasa berkenaan dengan bahasa kedua (Chaer, 2003 :167). Karakteristik pemerolehan dan pembelajaran menurut Cox dan Musfiroh.

1.      Pembelajaran Bahasa
a.         Berfokus pada bentuk-bentuk bahasa
b.         Keberhasilan didasarkan pada penguasaan bentuk-bentuk bahasa
c.         Pembelajaran ditekankan pada tipe-tipe bentuk dan struktur bahasan aktivitas di bawah perintah guru
d.        Koreksi kesalahan sangat penting untuk mencapai tingkah penguasaan
e.         Belajar merupakan proses sadar untuk menghafal kaidah, bentuk, dan struktur
f.          Penekanan pada kemampuan produksi mungkin dihasilkan dari ketertarikan pada tahap awal.

2.      Pemerolehan Bahasa
a.       Berfokus pada komunikasi penuh makna
b.      Keberhasilandidasarkan pada penggunaan bahasa untuk melaksanakan sesuatu
c.       Materi ditekankan pada ide dan minat anak
d.      Kesalahan merupakan hal yang wajar
e.       Pemerolehan merupakan proses bawah sadar dan terjadi melalui masukan yang dapat dipahami anak
f.       Penekanan pada tumbuhnya kecakapan bahasa secara alamiah.

Selama pemerolehan bahasa pertama, Chomsky menyebutkan bahwa ada dua proses yang terjadi ketika seseorang memperoleh bahasa pertamanya. Proses yang dimaksud adalah proses kompetensi dan proses performansi. Kedua proses ini merupakan dua proses yang berlainan. Kompetensi adalah proses penguasaan tata bahasa (fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik) secara tidak disadari. Kompetensi ini dibawa oleh setiap orang sejak lahir. Meskipun dibawa sejak lahir, kompetensi ini memerlukan pembinaan sehingga seseorang memiliki performansi dalam berbahasa. Performansi adalah kemampuan anak menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Dengan demikian, belajar bahasa kedua berarti belajar menguasai bahasa yang tidak pernah digunakan pada bahasa pertama.
Penguasaan sebuah bahasa oleh seseorang dimulai dengan pemerolehan bahasa pertama yang sering kali disebut bahasa ibu (B1). Pemerolehan bahasa merupakan sebuah proses yang sangat panjang sejak seseorang belum mengenal sebuah bahasa sampai fasih berbahasa. Setelah bahasa ibu diperoleh maka seseorang bisa memperoleh bahasa lainnya atau biasa disebut bahasa kedua (B2) yang ia kenalnya sebagai khazanah pengetahuan yang baru. Alasan orang-orang memperoleh bahasa kedua sebagai bahasa yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-harinya, yaitu untuk berbagai kepentingan. Misalnya kepentingan pariwisata, pendidikan, pekerjaan, ekonomi, sosial, budaya, komunikasi sehari-hari, dan politik.
Bahasa ibu adalah bahasa pertama yang dikuasai manusia sejak awal hidupnya melalui interaksi dengan sesama anggota masyarakat bahasanya, seperti keluarga dan masyarakat di lingkungannya sendiri. Dalam hal ini bahasa ibu atau bahasa pertama yang dimaksud adalah bahasa yang dikuasai oleh orang asing.  Hal ini menunjukkan bahasa pertama (B1) merupakan suatu proses awal yang diperoleh seseorang dalam mengenal bunyi dan lambang yang disebut bahasa di negaranya sendiri. Apabila dalam proses awal menunjukkan pemahaman dan penghasilan yang baik dari pembelajar BIPA dan lingkungan bahasa yang diperolehnya, proses pemerolehan bahasa selanjutnya akan mendapatkan kemudahan. Tahapan-tahapan berbahasa ini memberikan pengaruh yang besar dalam proses pemerolehan bahasa seseorang. Pemerolehan bahasa adalah proses pemahaman dan penghasilan (produksi) bahasa pada diri seseorang melalui beberapa tahap mulai dari meraban sampai fasih berbicara bahasa kedua yaitu bahsa Indonesia.
Dalam memperoleh bahasa ke2 tentu saja memerlukan proses. Kefasihan seseorang untuk menggunakan dua bahasa sangat tergantung adanya kesempatan untuk menggunakan kedua bahasa itu. Jika kesempatan banyak maka kefasihan berbahasa ke2 nya semakin baik. Pemerolehan bahasa pertama (B1) sudah tentu mempunyai dampak terhadap seseorang untuk mendapatkan bahasa kedua (B2) yaitu bahasa Indonesia yang baik dan benar.


EmoticonEmoticon