JARINGAN SEMANTIK (2)



Tujuan pembuatan jaringan semantik adalah untuk merepresentasikan organisasi dari ide-ide dalam materi pembelajaran agar dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu pembelajaran.  Dengan mengajak siswa menganalisis struktur ide-ide yang dipelajari, berarti membantu siswa untuk menganalisis struktur pengetahuannya, yang akan membantunya untuk memadukan ide baru dengan ide yang sudah ada.  Sebagai hasilnya, pengetahuan yang diperoleh lebih utuh dan dapat digunakan dengan lebih akurat. 

Jaringan semantik menggambarkan apa yang diketahui siswa. Menyusun jaringan semantik berarti mengubah struktur memori karena terjadi perpaduan antara ide lain yang sudah dimiliki siswa dengan ide baru yang sedang dipelajari. Dengan kata lain, jaringan semantik juga menunjukkan terjadinya pemahaman pengetahuan baru oleh siswa.  Oleh karena itu, jaringan semantik juga dapat digunakan sebagai alat evaluasi dengan cara mengakses perubahan memori pada diri siswa (Preece dalam Jonassen, 1998). Apabila terjadi kemajuan penguasaan ide, berarti siswa sudah mengalami kemajuan dalam belajar. 

Pengetahuan individu dapat disederhanakan, diperluas, atau ditingkatkan dengan menggunakan jaringan semantik. Semua itu tidak lepas dari manfaat jaringan semantik yang dapat mereorganisasi pengetahuan individu sesuai kepentingannya, tentunya dengan berpedoman pada deskripsi dan interrelasi dalam struktur pengetahuan.  Jaringan semantik juga dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas memori sehingga lebih mudah untuk diakses kembali, serta memudahkan penerapan pengetahuan pada situasi yang baru. Selain itu, jaringan semantik juga mampu menghubungkan konsep yang telah dimiliki dengan konsep baru sehingga melengkapi pengetahuan yang sudah dimiliki.


EmoticonEmoticon