BERAGAM BAHASA PERTAMA



Setiap bahasa asing yang menjadi bahasa petama untuk para pembelajar BIPA memiliki banyak suku, budaya, dan bahasa dengan ragam yang berbeda-beda. Oleh karena itu, wajarlah bila di suatu lembaga kursus terdapat berbagai bahasa ibu mengingat siswa berasal dari berbagai latar belakang negara yang berbeda-beda. Bahasa seorang pembelajar BIPA sebagai bahasa pertamanya sangat berpengaruh terhadap pemerolehan bahasa Indonesia yang akan diperoleh seseorang di sekolahnya.
Adanya berbagai macam dan ragam bahasa menimbulkan masalah, bagaimana kita menggunakan bahasa itu di dalam masyarakat (Chaer, 1994:63). Dialek atau pelafalan bahasa asing sebagai bahasa pertama  memiliki dampak terhadap pelafalan bahasa Indonesia yang baik dan benar meskipun dari segi makna masih dapat diterima. Pelafalan yang nyata sering terdengar dalam tuturan resmi berasal dari berbagai dialek Korea yang memiliki huruf vokal a, ya, yeo, o, yo, u, yu, euu, i,dan eo. Dan memiliki huruf konsonan g, n, d, r, m, b, s, ng, j, ch, k,dan t. Selain itu bahasa Korea selalu memiliki akhiran huruf vokal bukan huruf konsonan. Sehingga mereka akan sulit mengucapkan kata-kata yang berakhiran hurup konsonan. Contohnya ledeng akan dibaca menjadi ledenge, rumah, merah,jalan dll. Selain bahasa Korea bahasa inggris sebagai bahasa pertama pembelajar BIPA akan sulit menggunakai hurup vokal bahasa indonesia seperti huruf a dibaca ei, i dibaca ai, u dibaca yu, e dibaca ei, dan o dibaca o. Sehingga orang inggris akan mengucapkan air menjadi eiier , selain itu pintu akan diucpkan menjadi paintyu. Dialek-dialek tersebut akan lebih baik bila sekecil mungkin dihilangkan. Namun bahasa pertama yang dimiliki seseorang memang sangat berpengaruh terhadap bahasa kedua.

Mayoritas kesalahan seseorang memproses sistem bunyi baru melalui pola-pola fonologis bahasa pertama pada tahap-tahap awal pemerolehan bahasa kedua, tetapi secara berangsur-angsur mereka bersandar pada sistem bahasa kedua jika pelajar mulai terbiasa menggunakan bahasa kedua untuk menggantikan bahasa pertamanya baik dalam upaya komunikasi maupun terjemahan. Pengaruh bahasa pertama juga merupakan fakta dalam interaksi yang terjadi. Pengaruh bahasa pertama lebih dirasakan saat pembelajar BIPA tidak mengerti untuk mengucapkan bahasa kedua.


EmoticonEmoticon