Menurut Chomsky. proses belajar bahasa adalah proses pembentukan kaidah (role
formation process), bukan proses pembentukan kebiasaan (habit formation
process) (Sumardi,1992: 99). Dengan demikian, Chomsky ingin memberitahu dunia
pengajaran bahasa bahwa kompetensi perlu dikembangkan pada diri pembelajar
sehingga mereka mampu rnenggunakan bahasa secara gramatikal. Ancangan
komunikatif sebenarnya lebih dekat dengan kajian tatabahasa fungsional yang
telah dilakukan oleh para linguis, misalnya, para linguis aliran Praha, yakni
Vilem Mathesius. Trubetzkoy, Andre Martinet, dan Roman Jakobson (Sampson.
1980:103-129).
Ancangan komunikatif dimunculkan sekaitan den-an slogan-belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Dengan slogan itu para pengajar diharapkan dapat menyadari hakikat belajar bahasa bagi para siswanya, yakni mereka harus diarahkan dalam belajar bahasa untuk berkomunikasi. Dengan demikian, keberadaan fungsi bahasa rnulai mendapat perhatian.
komunikasi bahasa |
Finocchiaro and Brumfit mencoba memberikan kontras antara metode Audiolingual
dengan ancangan Komunikatif, yang berkaitan dengan konsep kebahasaan diaajarkan
Finocchiaro and Brumfit the target
linguistic system it-ill he learned best through the process of struggling to
communicate. Adapun yang menjadi penekanan dari ancangan komunikatif ini
adalah communicative competence, linguistic variation. dan fluency and
acceptable language (Richards and Rodgers, 1993:67-68).
Dalam pelaksanaan pembelajaran tidak ada istilah 'metode yang baik atau metode
yang jelek. Yang ada adalah metode yang cocok (tepat). Untuk itu perlu
disiapkan seperangkat metode yang menarik. atraktif. normatif taktis. andal.
dan praktis. Jika kita melihat standar nasional pendidikan, proses pembelajaran
pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif. kooperatif.
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif. serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kernandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik (Standar Nasional Pendidikan Bab IV Pasal 19).
Semoga bermanfaat, ya! :)
EmoticonEmoticon