Susunan
sintaksis paling awal terlihat pada usia kira-kira 18 bulan walaupun pada
beberapa anak terlihat pada usia 1 tahun bahkan lebih dari 2 tahun. Awalnya
berupa kalimat dua kata. Rangkaian dua kata, berbeda dengan masa “kalimat satu
kata” sebelumnya yang disebut masa holofrastis. Kalimat satu kata bisa
ditafsirkn dengan mempertimbangkan konteks penggunaannya. Hanya
mempertimbangkan arti kata semata-mata tidaklah mungkin kita menangkap makna
dari kalimat satu kata tersebut. Peralihan dari kalimat satu kata menjadi
kalimat yang merupakan rangkaian kata terjadi secara bertahap. Pada waktu
kalimat pertama terbentuk yaitu penggabugan dua kata menjadi kalimat, rangkaian
kata tersebut berada pada jalinan intonasi. Jika kalimat dua kata memberi makna
lebih dari satu maka anak membedakannya dengan menggunakan pola intonasi yang
berbeda. Perkembangan pemerolehan sintaksis meningkat pesat pada waktu anak
menjalani usia 2 tahun dan mencapai puncaknya pada akhir usia 2 tahun.
Periode
perkembangan ditandai dengan peningkatan panjang ucapan rata-rata yang diukur
dalam morfem. Panjang rata-rata ucapan, mean length of
utterance (MLU) adalah alat prediksi kompleksitas bahasa pada anak
yang berbahasa Inggris. MLU sangat erat berhubungan dengan usia dan merupakan
prediktor yang baik untuk perkembangan bahasa. Dari usia 18 bulan sampai 5
tahun MLU meningkat kira-kira 1,2 morfem per tahun. Penguasaan morfem mulai
terjadi saat anak mulai merangkai kata sekitar usia 2 tahun. Beberapa sumber
yang membahas tentang morfem dalam kaitannya dengan morfologi semuanya
merupakan Bahasa Inggris yang sangat berbeda dengan Bahasa Indonesia.
Perkembangan
fonologi melalui proses yang panjang dari dekode bahasa. Sebagian besar
konstruksi morfologi anak akan tergantung pada kemampuannya menerima dan
memproduksi unit fonologi. Selama usia prasekolah, anak tidak hanya menerima
inventaris fonetik dan sistem fonologi tapi juga mengembangkan kemampuan
menentukan bunyi mana yang dipakai untuk membedakan makna. Pemerolehan fonologi
berkaitan dengan proses konstruksi suku kata yang terdiri dari gabungan vokal
dan konsonan. Bahkan dalam babbling, anak menggunakan konsonan-vokal (KV) atau
konsonan-vokal-konsonan (KVK). Proses lainnya berkaitan dengan asimilasi dan
substitusi sampai pada persepsi dan produksi suara.
EmoticonEmoticon